Menarik benar berdiskusi dengan salah satu teman yang merupakan aktivis itu, namanya Sri, orangnya sangat sederhana, tak tampak dari wajahnya yang cewe banget n manis itu terpendam pemikiran yang bisa memgobrak abrik pemikiranku sebelumnya.Awalnya aneh denger pemikiran dia, dia membawa sesuatu yang baru yang asing dan yang mengguncang.
Berawal dari angkot, kami berbincang tentang pemilu. Aku mengeluh dengan pemilu yang saat ini menghabiskan banyak uang. Aku berkata, demokrasi itu mahal ya harganya, bahkan rakyat yang diperjuangkan dalam hajat ini terlihat harganya sangat murah. Demokrasi memang mahal dan rusak timpalnya, Baru awal saja kaku tercengang oleh perkataan dia, "rusak"?. Emang orang2 skrg tuh rusak, aku memalasnya. Enggak mb, maksud saya tadi bukan orangnya tapi sistemnya. Sistem? pikirku. Aku makin bingung...Bukankah negara dimanapun di dunia ini sangat menyukai demokrasi, bahkan demokrasipun harus dibayar mahal oleh banyak negara. Tapi bagaimana bisa rusak?
Aku cuma tersenyum, dengan membawa banyak pertanyaan yang belum semat kutanyakan karena, aku sudah sampai ke tempat tujuan. "kiri bang...!" aku turun dari angkot dan bersalam dengan Sri yang ketika itu belum sempat aku mengenal namanya.
"mb duluan ya".
dia hanya tersenyum dan mengangguk kecil dengan balasan singkat, "iya mb"
kami pun berpisah.....diselatan jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar